Oleh : Alfan I. Djabar 

Kemarin aku menemui kesedihan di jalan, ku rangkul dan memeluknya rapat-rapat. 

Tentang tawa yang tak lagi sama, pada senyum yang yang tak lagi manis seperti sedia kala, aku bertanya, kemana waktu membawanya pergi?

Rindang cempaka bersama melati tumbuh dan bersemayam pada sanubari, sanubari yang di aliri air mata, duka, dan luka

Pada purnama, langit bercerita pada bumi, tentang gelapnya malam, tentang seorang anak manusia yang sedang tumbang di bawah kaki Gamalama 




Komentar

Bakti Terakhir Untuk Ayah

Pentingnya Sekolah Literasi Untuk Generasi Maluku Utara

Westernisasi Di Lingkungan Akademik; Kritik Logika Dan Filsafat Tubuh

Misteri Di Negeri Mahabbah