Ayah Tumbang Anak-anaknya di Asingkan Kumbang

Penulis : Alfan I. Djabar 

Selepas kepergian ayah mereka. Sesosok bidadari bumi (ibu) dan ketiga pengawalnya (Breki, dan kedua saudaranya) yang diabaikan, direndahkan, dan mungkin sudah tidak dianggap ada, selepas kepergian pria yang tidak pernah mengemis ke keluarganya, sekalipun di gubuknya yang tua hanya tersisa kayu bakar untuk membakar harapan. 

"Jangan pernah engkau mengemis, karena kau adalah seorang lelaki" kata ayah Breki semasa hidup. 

Prinsipnya yang dipegang teguh, dan orangnya yang begitu bertanggungjawab. Membuat pria itu semakin gagah dan berwibawa semasa hidupnya. Pendiriannya yang begitu hebat.

Seiring berjalannya waktu, kini kami bertiga sebagai pengawal bidadari bumi telah tumbuh dari luka-luka, air mata, dan dari sesaknya dada yang retak.

Tetap bernapas, mengudara hingga ke angkasa. Tanamkan prinsip, dan selalu rendah hati. Tetap taburi doa-doa dengan cinta, suatu saat kita akan melampaui mereka. 


Maffa, 09 Maret 2022
~Jejak Langkah~




Komentar

Bakti Terakhir Untuk Ayah

Pentingnya Sekolah Literasi Untuk Generasi Maluku Utara

Westernisasi Di Lingkungan Akademik; Kritik Logika Dan Filsafat Tubuh

Misteri Di Negeri Mahabbah