Rendah Hati, Bikin Hati Tua, Ingat Orang Tua

Penulis : Alfan I. Djabar (Anggota Cakrawala Muda Kerakyatan (CMK)-Federasi Muda Kerakyatan (FMK), Komunitas Bintang Merah)



Selalu saja, nasihat-nasihat itu selalu menghampiri ku dikala semua orang sibuk mengatur dunia dengan segala pernak perniknya (oportunisme). Rendah hati, bikin hati tua, inga orang tua (rakyat) "kata mereka" dari arah yang semakin dekat dan tak terbaca. 

Dihari itu, ketika aku seorang diri sedang berada di Tempat Ibadah (masjid) ada seorang kakek yang menghampiri ku dan berkata "selalu rendah hati, dan bekerja" jika ingin berhasil (hukum materialisme).

Selanjutnya, ketika aku berada di Rumah Sakit lagi-lagi ada seorang kakek yang mendekati ku dan berkata "bikin hati tua" karena dunia setiap detik, menit, dan jam berubah (hukum dialektika).

Dan terakhir, ketika aku lagi di kampus ada seorang kakek yang berkata kepada ku "inga orang tua" sebab mereka adalah menandakan dari mana anda berasal (hukum historis)

Setelah ketiga peristiwa (keadaan sosial) tersebut telah membentuk kepekaan (kesadaran sosial) dalam diriku, keadaan sosial membentuk kesadaran sosial. 

Entah darimana ketiga kakek itu datang? Dan mengapa mereka datang kepadaku? Yang pasti aku sangat berterimakasih kepada mereka. (Filsafat materialisme, dialektika, dan historis)



Maffa, 10 Februari 2021
~Jejak Langkah~

Komentar

Bakti Terakhir Untuk Ayah

Pentingnya Sekolah Literasi Untuk Generasi Maluku Utara

Westernisasi Di Lingkungan Akademik; Kritik Logika Dan Filsafat Tubuh

Misteri Di Negeri Mahabbah