Puisi: Kegilaan dan Cinta
Linglong
Mata mu
Anugerah cinta
Pusat semesta
Malam itu
Aku mengikutimu dari beranda rumah hingga di taman kota
Kita menyusuri jalanan yang penuh debu
Selokan dengan tikusnya
Keparat dengan jas merahnya
Sungguh gila
Diam-diam aku menulis mu dalam angan
Kepala sesak dengan mata mu
Aku menatapmu penuh dalam
Tapi kau tak bisa membacanya
Akh sial
Kita seperti anak kecil
Mencoba berlari
Tapi masih saja jatuh
Lari dan lari
Tak pernah selesai
Tuhan ada di tengah-tengah kita
Memupuk cinta dan kegilaan bersama
Maffa, 28 Juni 2021
~Jejak Langkah~
Komentar
Posting Komentar