Curhatan Revolusi

Katanya mahasiswa, katanya seorang terpelajar. Tapi, ketika negara ini begitu banyak terjadi problematika sosial, hukum, ekonomi, politik, agama, dan budaya . Ia ( mahasiswa/terpelajar) dengan bangga menundukkan muka sebagai tanda penghormatan kepada rezim yang jelas-jelas menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Lebih parahnya ia ( mahasiswa/terpelajar) tidak pernah melakukan upaya pembelaan kepada rakyat tertindas, setidaknya kalau tidak turun kejalan alangkah baiknya gunakan media sebagai sarana perjuangan untuk mendukung perjuangan rakyat tertindas. 
Bagi mereka "kata mahasiswa" hanyalah sebuah nama yang terpajang di kamar kosong.

Padahal kebanyakan dari mereka adalah anak parah buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin kota. Yang secara nyata merupakan kaum tertindas. Dan sekarang kita dihadapi oleh persoalan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang tidak pro terhadap buruh. Tetapi mengapa anak-anak mereka yang saat ini berstatus mahasiswa/terpelajar tidak peduli dan masa bodoh dengan kondisi orang tua mereka yang berstatus sebagai buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin kota?

Maffa,
06 Oktober 2020

#MosiTidakPercaya
#GulingkanRezimJokowi
#PukulMundurNeolib
#CabutUUOmnibusLawCiptaKerja
#BangunPemerintahanRakyatMiskin

Sosialisme Ilmiah Jalan Sejati Pembebasan Manusia

Komentar

Bakti Terakhir Untuk Ayah

Bakti Terakhir Untuk Ayah (Part 3)